Selasa, 24 November 2015

AHLI SYURGA YANG AKHLAK MEREKA DICEMBURUI BIDADARI

 AHLI SYURGA YANG AKHLAK MEREKA DICEMBURUI BIDADARI
بسم الله الرحمن الرحيم
Ukhti,
SURAT TERBUKA UNTUK CALON AHLI SYURGA YANG AKHLAK MEREKA DICEMBURUI BIDADARI
بسم الله الرحمن الرحيم
Ukhti,
Kecantikan adalah anugerah. Senyum manis adalah berkah. Sungguh kurnia dari Allah Ta`ala bahawa wanita diciptakan memiliki kecantikan yang sangat mempesona & kecantikan itulah yang akan menjadi jalannya menuju ke syurga jika ia mampu membarenginya dengan akhlak yang mulia.
Rasulullah (shalallahu `alaihi wasallam) menjelaskan bahawa di antara fitrah lelaki adalah menyukai kecantikan wanita. Bahkan Aisyah yang merupakan salah seorang Shahabiyah paling pandai di masa itu, terkenal pula kerana kecantikannya. Rasulullah (shalallahu `alaihi wasallam) menjulukinya Humaira, gadis yang pipinya merona merah.
Kerana kecantikannya itu, wanita dapat mengumpulkan pahala yang sebesar-besarnya dari Allah Ta`ala. Caranya? Bersyukurlah atas nikmat yang Allah Ta`ala berikan itu & pandailah menjaga diri. Rasulullah (shalallahu `alaihi wasallam) mengajarkan cara bersyukur itu dengan membiasakan diri membaca doa tatkala bercermin,
اللَّهُمَّ كّمَا حَسَّنْتَ خَلْقِيْ فَحَسِّنْ خُلُقِيْ
“Ya Allah, sebagaimana Engkau telah mengelokkan parasku, elokkan pulalah akhlakku”
Tak ada yang salah dengan kecantikan, kerana, seperti kata pepatah, kecantikan bukanlah suatu dosa tapi sungguh itu tak bererti bahawa setiap wajah yang cantik berhak dijadikan barang tontonan. Kami kaum pria sangat bersedih kerana sekarang ini banyak di antara kawan-kawan ukhti yang gemar memajang wajah cantik mereka di profil Facebook juga di blog-blog yang katanya peribadi, tapi nyatanya dapat diakses oleh sesiapa pun.
Ini adalah satu hal yang sangat marak belakangan ini. Satu hal yang dianggap lumrah, sehingga para gadis berjilbab itu memasang pose-pose mereka di foto-foto yang kian hari kian bertambah jumlahnya. Seakan nama saja sudah tidak cukup.
Mohon ukhti tanyakan pada mereka, apa sesungguhnya tujuan mereka memajang foto tersebut di tempat-tempat publik? Yakni foto dengan gaya yang menggoda serta senyum yang memikat.
Jika tujuan berjilbab itu adalah agar menutupi aurat & terhindar dari pandangan-pandangan jahat, apakah itu pula yang menjadi tujuan mereka saat bergaya di depan kamera & memamerkannya pada setiap orang?
Jika berjilbab itu tujuannya adalah mencari redha Allah Ta`ala, apakah tujuan memperlihatkan foto-foto itu pun adalah redha Allah Ta`ala? Apakah betul Allah Ta`ala akan redha pada wanita yang melakukan hal itu?
Kami kaum pria sangat bersedih menghadapi fenomena ini. Mengapa? Kerana mungkin saja di antara gadis-gadis yang fotonya tersebar di seantero jagad ini adalah isteri atau calon isteri kami yang seharusnya menunjukkan caranya menjaga diri, bukan dengan menunjukkan hal-hal yang seharusnya disembunyikan. Apakah mereka tidak tahu bahwa foto mereka tersimpan dalam komputer puluhan, ratusan atau bahkan mungkin jutaan pria lain yang tidak berhak? Yang mungkin saja dijadikan sarana oleh para pendosa sebagai ajang bermaksiat? Apakah mereka mengizinkan pria-pria selain suami mereka itu menyimpan foto-foto tersebut?
Kami kaum pria sangat bersedih menyaksikan semua ini. Mengapa? Karena mungkin saja di antara foto yang tersebar luas itu adalah guru atau calon guru kami yang seharusnya mendidik & mengajarkan Al-Quran serta Akhlaqul Karimah kepada kami.
Apakah semua ini akan dibiarkan begitu saja tanpa ada penyelesaian? Tanpa ada seorang pun yang berani menegur serta mengingatkannya, memberitahukan bahawa itu adalah sebuah kesalahan? Atau harus menunggu tangan-tangan jahat memanfaatkannya untuk merosak harga diri & menyebarkan aib yang seharusnya ditutup rapat-rapat?
Terima kasih banyak kerana ukhti tetap pandai menjaga diri dari sekecil apapun celah-celah kealpaan. Tapi tolong sampaikan pula pada kawan-kawan ukhti, agar mereka pun mengikuti jejak ukhti dengan menghapus foto-foto mereka dari Facebook & blog-blog mereka. Sampaikanlah pada mereka agar menahan diri dari keinginan menunjukkan eksistensi diri di hadapan pria yang tidak berhak.
Jika mereka ingin menunjukkan kepada orang-orang bahawa mereka cantik, cukuplah tunjukkan pada suami mereka saja atau orang tua & anak-anak mereka saja kerana Allah Maha Tahu segala sesuatu. Jika mereka membutuhkan sanjungan atas kecantikan yang telah dianugerahkan Allah Ta`ala pada mereka, biarlah Allah Ta`ala saja yang menyanjungnya dengan balasan berlipat-lipat ganda di hari akhirat kelak.
Jika mereka ingin kecantikan mereka dikagumi, biarkanlah suami mereka saja yang mengagumi, lalu memberikannya sejuta hadiah cinta yang tidak akan pernah ada bandingnya.
Sementara kami, kaum pria yang tidak atau belum berhak atas itu semua, biarlah asyik masyuk tenggelam dalam doa, agar dianugerahi isteri yang cantik & solehah, ibu yang baik & bersahaja, guru yang taat & menjaga martabatnya.
Agar Allah Ta`ala mengumpulkan kita kelak di surga-Nya. Meraih redha & ampunan-Nya serta dihindarkan dari adzab neraka.
Kecantikan adalah anugerah. Senyum manis adalah berkah. Sungguh kurnia dari Allah Ta`ala bahawa wanita diciptakan memiliki kecantikan yang sangat mempesona & kecantikan itulah yang akan menjadi jalannya menuju ke syurga jika ia mampu membarenginya dengan akhlak yang mulia.
Rasulullah (shalallahu `alaihi wasallam) menjelaskan bahawa di antara fitrah lelaki adalah menyukai kecantikan wanita. Bahkan Aisyah yang merupakan salah seorang Shahabiyah paling pandai di masa itu, terkenal pula kerana kecantikannya. Rasulullah (shalallahu `alaihi wasallam) menjulukinya Humaira, gadis yang pipinya merona merah.
Kerana kecantikannya itu, wanita dapat mengumpulkan pahala yang sebesar-besarnya dari Allah Ta`ala. Caranya? Bersyukurlah atas nikmat yang Allah Ta`ala berikan itu & pandailah menjaga diri. Rasulullah (shalallahu `alaihi wasallam) mengajarkan cara bersyukur itu dengan membiasakan diri membaca doa tatkala bercermin,
اللَّهُمَّ كّمَا حَسَّنْتَ خَلْقِيْ فَحَسِّنْ خُلُقِيْ
“Ya Allah, sebagaimana Engkau telah mengelokkan parasku, elokkan pulalah akhlakku”
Tak ada yang salah dengan kecantikan, kerana, seperti kata pepatah, kecantikan bukanlah suatu dosa tapi sungguh itu tak bererti bahawa setiap wajah yang cantik berhak dijadikan barang tontonan. Kami kaum pria sangat bersedih kerana sekarang ini banyak di antara kawan-kawan ukhti yang gemar memajang wajah cantik mereka di profil Facebook juga di blog-blog yang katanya peribadi, tapi nyatanya dapat diakses oleh sesiapa pun.
Ini adalah satu hal yang sangat marak belakangan ini. Satu hal yang dianggap lumrah, sehingga para gadis berjilbab itu memasang pose-pose mereka di foto-foto yang kian hari kian bertambah jumlahnya. Seakan nama saja sudah tidak cukup.
Mohon ukhti tanyakan pada mereka, apa sesungguhnya tujuan mereka memajang foto tersebut di tempat-tempat publik? Yakni foto dengan gaya yang menggoda serta senyum yang memikat.
Jika tujuan berjilbab itu adalah agar menutupi aurat & terhindar dari pandangan-pandangan jahat, apakah itu pula yang menjadi tujuan mereka saat bergaya di depan kamera & memamerkannya pada setiap orang?
Jika berjilbab itu tujuannya adalah mencari redha Allah Ta`ala, apakah tujuan memperlihatkan foto-foto itu pun adalah redha Allah Ta`ala? Apakah betul Allah Ta`ala akan redha pada wanita yang melakukan hal itu?
Kami kaum pria sangat bersedih menghadapi fenomena ini. Mengapa? Kerana mungkin saja di antara gadis-gadis yang fotonya tersebar di seantero jagad ini adalah isteri atau calon isteri kami yang seharusnya menunjukkan caranya menjaga diri, bukan dengan menunjukkan hal-hal yang seharusnya disembunyikan. Apakah mereka tidak tahu bahwa foto mereka tersimpan dalam komputer puluhan, ratusan atau bahkan mungkin jutaan pria lain yang tidak berhak? Yang mungkin saja dijadikan sarana oleh para pendosa sebagai ajang bermaksiat? Apakah mereka mengizinkan pria-pria selain suami mereka itu menyimpan foto-foto tersebut?
Kami kaum pria sangat bersedih menyaksikan semua ini. Mengapa? Karena mungkin saja di antara foto yang tersebar luas itu adalah guru atau calon guru kami yang seharusnya mendidik & mengajarkan Al-Quran serta Akhlaqul Karimah kepada kami.
Apakah semua ini akan dibiarkan begitu saja tanpa ada penyelesaian? Tanpa ada seorang pun yang berani menegur serta mengingatkannya, memberitahukan bahawa itu adalah sebuah kesalahan? Atau harus menunggu tangan-tangan jahat memanfaatkannya untuk merosak harga diri & menyebarkan aib yang seharusnya ditutup rapat-rapat?
Terima kasih banyak kerana ukhti tetap pandai menjaga diri dari sekecil apapun celah-celah kealpaan. Tapi tolong sampaikan pula pada kawan-kawan ukhti, agar mereka pun mengikuti jejak ukhti dengan menghapus foto-foto mereka dari Facebook & blog-blog mereka. Sampaikanlah pada mereka agar menahan diri dari keinginan menunjukkan eksistensi diri di hadapan pria yang tidak berhak.
Jika mereka ingin menunjukkan kepada orang-orang bahawa mereka cantik, cukuplah tunjukkan pada suami mereka saja atau orang tua & anak-anak mereka saja kerana Allah Maha Tahu segala sesuatu. Jika mereka membutuhkan sanjungan atas kecantikan yang telah dianugerahkan Allah Ta`ala pada mereka, biarlah Allah Ta`ala saja yang menyanjungnya dengan balasan berlipat-lipat ganda di hari akhirat kelak.
Jika mereka ingin kecantikan mereka dikagumi, biarkanlah suami mereka saja yang mengagumi, lalu memberikannya sejuta hadiah cinta yang tidak akan pernah ada bandingnya.
Sementara kami, kaum pria yang tidak atau belum berhak atas itu semua, biarlah asyik masyuk tenggelam dalam doa, agar dianugerahi isteri yang cantik & solehah, ibu yang baik & bersahaja, guru yang taat & menjaga martabatnya.
Agar Allah Ta`ala mengumpulkan kita kelak di surga-Nya. Meraih redha & ampunan-Nya serta dihindarkan dari adzab neraka.
sekian. terimakasih. semoga bermanfaat :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar